ROMANTISME OUT OF HOME MEDIA
- iconicoutdoormedia
- Sep 16, 2019
- 2 min read
Updated: Jan 8, 2020
“Billboard? “Ah, Media kuno itu“. Kata ini diucapkan oleh salah seorang Marketing Communication sebuah brand F&B di Jakarta.
Apabila dilihat secara historis, memang Outdoor Media atau yang lebih akrab disebut Out Off Home (OOH) Media sudah ada sejak Zaman prasejarah. Contohnya sebut saja prasasti batu tulis yang digunakan untuk memberikan info kepada masyarakat prasejarah. Namun benarkah OOH Media itu kuno dan tidak millennial?
Kita tentu masih ingat cerita tentang seorang pria yang melamar kekasihnya menggunakan media billboard? Kita mungkin juga pernah melihat moda transportasi KRL yang gerbongnya telah dibranding dengan edisi khusus tematik oleh salah satu perusahaan periklanan di Jakarta? Nah, berdasarkan case – case tersebut, bisa dikatakan OOH Media sedang di “millenialkan” oleh pelaku bisnis di Industri ini.
Sebuah agency riset yang bernama BMI Research pernah melakukan riset dan hasilnya menyatakan sebagian besar masyarakat urban dan sub urban melakukan aktifitas diluar rumah selama 10 jam. Dalam kurun waktu inilah OOH Media berperan menjadi media yang paling sering dan “harus” diakses oleh masyarakat urban dan sub urban tersebut.
Mengenai penetrasi media, Nielsen Media Research juga menempatkan static oudoor pada posisi nomor dua setelah TV, hal ini membuktikan bahwa OOH Media masih dipercaya oleh sebagian besar brand di Indonesia untuk mempromosikan produknya.
Sementara itu, Nancy Fletcher President dan CEO Outdoor Advertising Association of America menyatakan Kehadiran OOH Media pada industry periklanan juga dapat bersifat melengkapi media lain.
OOH melengkapai TV yaitu OOH Media dapat mengcover message iklan yang ada di TV kepada viewernya ketika viewernya sedang berada di luar rumah.
OOH Melengkapi Radio yaitu kombinasi OOH Media dan Radio dapat menjangkau mobile audience dimana OOH Media menawarkan keseimbangan antara visual dan audio.
OOH melengkapi Koran yaitu OOH Media dapat mengcover short period dari Koran.
OOH melengkapi Internet yaitu OOH Media dapat menjadi perpanjangan tangan dari pengguna internet ketika mereka offline.
Perubahan zaman pasti terjadi dan pasti juga akan mempengaruhi Media Consumption Habbit. Namun sepertinya masih belum dapat mengeliminasi OOH Media sebagai pilihan media promosi dalam kurun waktu 10 – 15 tahun mendatang. Pelaku bisnis di industri periklanan media luar ruang juga saat ini pasti sedang memutar otak mereka bagaimana cara “memillenialkan” media ini. Yang pasti, OOH Media akan tetap akan hadir dan eksis untuk memberikan cinta dan romantismenya bagi dunia marketing dan advertising.
**********
Oleh : Herman Tri Handono
OOH Specialist Manager Iconic

Comments